h e h e h e

Jumat, 10 Juni 2011

PEWARNAAN GRAM


PEWARNAAN GRAM
Pewarnaan Gram memilahkan bakteri menjadi bakteri Gram (+) dan Gram (-). Bakteri Gram (+) berwarna ungu disebabkan kompleks zat warna Kristal violet-yodium tetap dipertahankan meskipun diberikan larutn pemucat, sedangkan bakteri Gram (-) berwarna merah karena kompleks tersebut larut pada saat pemberian larutan pemucat dan kemudin mengambil zat warna kedua yang berwarna merah. Perbedaan hasil dalam pewrnaan ini disebabkan perbedan struktur kedua kelompok bakteri. Bakteri bersifat Gram (+) mempunyai kandungan senyawa peptidoglikan lebih kecil disbanding bakteri Gram (-), serta bakteri Gram (-) mempunyai lipida yang tinggi dan lipida ini akan lrut dlam alkohol dn aseton, sehingga pori-pori dinding sel membesar dan meningkatkan daya larut kompleks Kristal violet-yodium pada dinding sel bakteri Gram (-).
Pewarnaan Gram memberikan hasil yang baik. Bila digunakan biakn segar yang berumur 24-48 jam. Bila digunakan biakan tua, terdapat kemungkinan penyimpangan hasil pewarnaan Gram. Pada biakan tua, banyak sel mengalami kerusakan pada dinding selnya yang menyebabkan zat warna dapat keluar sewaktu dicuci dengan larutan pemucat. Ini berarti bahwa bakteri Gram (+) dengan dinding yang rusak tidak lagi dapat mempertahankan kompleks warna Kristal violet-yodium sehingga terlihat sebagai bakteri Gram (-).
Fungsi fiksasi :
1.        Mencegah mengkerutnya globula-globula protein sel
2.      Mempertinggi sifat reaktif gugusan-gugusan (gugusan karboksil, amino primer)
3.      Merubah afinitas (daya lekat) cat
4.      Mencegah terjadinya autolysis sel
5.      Dapat membunuh bakteri secara cepat tanpan menyebabkan perubahan bentuk/struktur sel
6.      Melekatkan bakteri di atas gelas kaca
7.       Membuat sel-sel lebih kuat dan keras
            Beberapa cara untuk mengintensifkan pengecatan :
·         Mempertinggi kadar cat
·         Mempertinggi temperature pengecatan (60-900C)
·         Menambah mordan
            Mordan adalah suatu zat kimia yang menyebabkan sel-sel bakteri dapat dicat lebih intensif atau menyebabkan cat terikat kuat pada jaringan sel bila dibandingkan dengan cara pengecatan tanpa diberi mordan.
            Beberapa factor yang dapat menyebabkan variasi dalam pengecatan Gram :
1.        Perubahan keasaman
-         Apabila pH turun, kemungkinan bakteri Gram (+) dapat berubah menjadi Gram (-). Sebaliknya apabila pH naik ada kemungkinan bakteri Gram (-) dapat berubah menjadi Gram (+).
2.      Penyimpangan cara pengecatan
-         Misal pencucian yang terlalu lama dengan alcohol dapat menyebabkan bakteri Gram (+) memberikan hasil seperti bakteri Gram (-).
3.      Media
-         Bakteri yang lemah apabila terlalu lama ditimbulkan dalam medium yang mengandung bahan yang mudah difermentasikan dapat berubah menjadi Gram (-).
4.      Umur bakteri
-         Bakteri-bakteri Gram (-) yang lebih tua atau kekurangan makan dapat berubah menjadi Gram (-).
5.      Perlakuan khusus
-         Bakteri-bakteri Gram (+) yang bagian selnya (macam-macamlemak, karbohidrat, protein) dihilangkan dengan larutan dalam air panas, ether, atau larutan Ribonuklease dapat berubah menjadi Gram (-). Bakteri Gram (-) apabila ditambah dengan larutan pekat, DNA dapat berubah menjadi Gram (+), misal : Eschericia coli.

Contoh bakteri Gram :
A.    Bakteri BATANG
1.        Bakteri Batang Gram (+)
-         Bacillus anthraxis
-         Lactobacillus protectus
-         Listeria monocytogenes
-         Nocardia nova
-         Clostridium botulinum
-         Erysipelothrik insiptiosa
-         Propinebacterium acnes
-         dll
2.      Bakteri Batang Gram (-)
-         Eschericia coli
-         Serratia marcescent
-         Klebsialle aerogenes
-         Pseudomonas aeroginusa
-         Salmunella thyposae
-         Citrobacter diversus
-         Shigella flexnerii
-         Edwarsiella tarda
-         dll
B.     Bakteri COCCUS
1.        Bakteri Coccus Gram (+)
-         Staphylococcus aureus
-         Sarcina parvulus
-         Ruminococcus flavefaciena
-         Micrococcus roseus
-         Leukonostoc mesenteroides
-         Diplococcus pneumonia
-         Deinococcus radiodurans
-         Pediococcus damnosus
-         Enterococcus gallinarum
-         dll
2.      Bakteri Coccus Gram (-)
-         Moraxella catharrhalis
-         Neisseria meningitides
-         Bordetella pertusis
-         Bordetella bronchiseptica
-         Neisseria lactamica
-         dll

Prayitno dkk. 1988. Bakteriologi Umum. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI. Jakarta.
Lay, Bibiana W. Analisis Mikroba di Laboratorium. (hal. 19)
Suriawiria, Drs. Unus. Pengantar Mikrobiologi Umum. (hal. 45)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Regina Rere Mulyagan Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo